Resign nggak ya?
Mungkin ini pertanyaan yang sering terlintas melewati pikiran para Ibu karier
yang baru punya anak, suami jauh, memendam ridu ingin jumpa tiap hari, bingung
ngatur keuangan kalo masih hidup sendiri-sendiri yang satu ngontrak satu ikut
ortu, hehe intinya mau sampai kapan hidup jauh-jauhan begini? Apakah semua
kekayaan ini berkah jika jauh dari pintu surga kami para wanita?
Hal ini juga terjadi sama saya. Saya adalah satu dari para
Ibu yang saya sebutkan barusan. Sebenarnya cita-cita saya selepas kuliah adalah
cari kerja bentar, dinikahin, trus berhenti kerja, foya-foya sama duit suami,
dan live happyly ever after. Haha.
Nyatanya nggak seperti itu ya, dan Alhamdulillah tidak
seperti itu. Alhamdulillah saya punya orang tua yang mengingatkan kalo
cita-cita saya selepas kuliah barusan: salah. Dan kenyataannya tidak se perfect itu. Saya yang nggak betah diem,
masih aja kerja ngelayanin pasien di rumah sakit. Masih aja egois pengen
punya tabungan dari hasil kerja sendiri dan bilang ke suami supaya kuat hidup
LDR an. Lah akhirnya saya yang menyerah. :D
Kehadiran Daffa juga jadi alasan kuat kami. Suami pengen
bangun kerajaan berdua bersama saya sebagai Ibu Ratu dan dia Paduka Raja. Daffa
lah pangeran muda kami. Lalu datanglah elang bertubuh emas sebagai kendaraan
kami menundukkan kerajaan negeri seberang (udah mulai ngaco). Intinya, Ayah
mana yang tidak ingin kepulangannya dari kantor disambut oleh senyum ceria
istri dan anaknya setiap hari? Ayah
mana yang tidak ingin lelahnya hilang seketika mendengar celotehan anaknya dan
cerewetan manja istrinya setiap
hari? Begitupun dengan suami saya.
Daffa nya kami, penghilang semua lelah kami :') |
Tentang rezeki, saya harusnya tidak perlu dan tidak boleh
sedikitpun meragu. Pintu rezeki pasti selalu terbuka untuk kami. Walau nanti
pemasukan kami berkurang karena saya udah nggak kerja, tapi pasti ada aja
rezeki mah. Bahkan kalua dipikir-pikir sebenernya sekarang gaji kami berdua
dikumpulin bisa buat nyicil rumah dan beli apartemen dan beli Pulau, malah abis
buat ongkos PP suami dan banyak biaya tidak terduga yang keluar. Hehe.
Ah, sudahlah. Lagian ini bukan tentang uang.
Tapi tentang kedekatan orang tua dengan anaknya. Tentang
Daffa yang membutuhkan sosok Ayah Ibunya mengarungi samudera kehidupan, bersama
dia setiap hari. Selain itu, ini
tentang seorang anak yang sudah menikah tapi masih saja merepotkan Ibunya buat
ngasuh anaknya. Ibunya pun bukan di usia muda lagi, walaupun kanjeng Ratu (Ibu
saya) sangat senang bisa main terus sama Daffa di hidupnya yang mulai sepi
tanpa suami di sampingnya, tapi tetap saja sekali atau dua kali saya pernah
mendengar beliau mengeluh, “Duh, kaki Uti (sebutan Ibu untuk Daffa) udah rapuh,
sakit, jangan diajak lari-lari terus cu…”. Kalo udah gini, resign adalah pilihan terbaik.
Saya juga ngejar pahala lewat sang Raja. Karena dia adalah
ladang pahala untuk saya. Bahkan hanya membukakan kaos kakinya sepulang kerja,
mengambilkannya air saat haus, dan menjadi orang yang pertama kali dia lihat
senyumnya saat membuka mata setiap pagi adalah pahala untuk saya. Ya, dia
tujuan saya, plus Daffa.
His happiness is our priority |
Mungkin banyak juga ya Ibu karier dengan suami LDR an
seperti saya dan dia kuat menjalani hidup seperti itu. Ada yang suaminya pelaut
baru pulang 6 bulan sekali. Salut. Tapi adek lelah bang, haha. Karena setiap
orang berbeda, karena hidupnya pun berbeda, karena problemnya pun berbeda,
karena tujuan hidupnya pun berbeda. Sekarang saya inginnya tinggal satu rumah
dulu dengan suami setiap hari, susah
senang ditanggung bersama, kalau atap rumah bocor kami bisa merasakan tetesan
air yang sama.
Jika tiba saatnya saya mau bekerja lagi, yang penting satu
kota sama suami. Yaela, serapuh inikah adek tanpamu bang? Haha.
Sekarang mari
nikmati hari-hari sebelum resign di rumah sakit ini, mari konsul pasien seperti biasa,
lupakan program kerja 2018 karena bukan kita lagi yang tanggung jawab (lah?haha),
lupakan jasa medis BPJS yang tak kunjung cair, Upss…. dan mari tersenyum tanpa
galau, sebentar lagi kita free ya Sriiiii haha…
Selfie dulu ya sama ruangan tersayang :) |
Keputusan saya ini Insyaallah tepat kan ya? Selamat bahagia
ya semuanya.. J